Kamis, 13 November 2014

TAWURAN PELAJAR


Dari salah satu BLOG yang saya baca artikelnya http://pungkyarissandy.wordpress.com/2013/01/14/kenakalan-remaja-artikel-berita-tawuran-di-daerah-padang/ yang membahas masalah kenakalan remaja tawuran di sejumlah daerah..

Masalah yang sering terjadi di dunia pendidikan adalah “TAWURAN” dan sampai saat ini kejadian ini bukannya berkurang malah bertambah banyak, korbannya pun bertambah banyak. Seharusnya pihak-pihak terkait (Sekolah, Pemerintah, Keluarga serta Pihak Berwajib) bersama-sama mencari solusi untuk masalah yang tidak bisa dianggap sepele ini, memperkecil atau memberantas tawuran hingga ke akar-akarnya. Bukannya malah saling lepas tanggung jawab atau saling menyalahkan. Pihak-pihak terkait tersebut harusnya cekatan mulai dari mencari apa penyebab utama terjadi tawuran hingga mencari solusi bagaimana agar tawuran tersebut tidak terjadi lagi. Sebagai seorang mahasiswi yang sudah sangat jenuh melihat tawuran yang terjadi dimana-mana saya punya beberapa komentar yang mungkin bisa dipergunakan sebagai bahan untuk mengatasi atau mencegah terjadinya tawuran..

      PENGAWASAN DARI KELUARGA (Orang Tua)
Dalam hal ini keluarga adalah pihak yang sangat berperan, bagaimana bisa keluarga “kecolongan” perkembangan sifat & sikap anak-anaknya yang mengarah ke sisi negative. Seharusnya keluarga sigap terhadap semua perubahan yang terjadi pada anggota keluarganya terutama anak-anak. Pendidikan formal / informal wajib di perkenalkan oleh keluarga kepada anak-anaknya agar anak-anak mengetahui batasan-batasan yang mereka dapat lakukan di kehidupannya. Banyak para orangtua yang mempermasalahkan mahalnya biaya pendidikan yang bagus, seharusnya tidak mempermasalahkan hal itu karena banyak juga saat ini pendidikan formal atau informal yang gratis atau tidak memungut biaya karena sudah ada kerjasama dengan pemerintah. Pendidikan agama pun sedemikian dini harus ditanamkan agar anak mempunyai moral yang berkualitas. Setelah semua itu dilakukan orangtua pun wajib mengecek kegiatan anak baik di dalam/luar rumah.

      PENGAWASAN DARI PIHAK SEKOLAH
Dalam menangani kasus tawuran harusnya sekolah lebih tegas lagi dan lebih selektif dalam menerima murid-murid baru. “jangan karena setetes nila rusak susu sebelanga” harusnya sekolah menjadikan pribahas itu sebagai salah satu pedoman. Sekolah pun harus sering melakukan sidak kepada para siswa/I nya dan harus berani memberi hukuman kepada siswa/I nya yang melakukan pelanggaran berat tanpa memandang bulu (tetap beri hukuman yang mendidik bukan kekerasan fisik) dan tidak segan-segan untuk mengeluarkan siswa/I nya yang membawa pengaruh negative untuk siswa/I lainnya.

      PENGAWASAN DARI PIHAK BERWAJIB (POLISI)
Ketika polisi menangkap siswa yang sedang tawuran dan mendapati siswa/I tersebut membawa senjata tajam atau lain sebagainya. Beri siswa/I tersebut hukuman yang memberikan efek jera. Jangan hanya di tangkap, di panggil dari pihak sekolah atau keluarganya lalu buat surat perjanjian yang isinya berjanji untuk tidak mengikuti tawuran lalu dengan mudahnya dikeluarkan. Menurut saya itu terlalu mudah tidak memberikan efek jera dan tidak mendidik. Polisi pun harus tegas jangan takut di cemooh masyarakat karena memberikan hukuman kepada siswa/I di bawah umur, tegas saja karena memang ini sudah menjadi tanggung jawab polisi sebagai pihak yang berwajib. Bayangkan bagaimana bila polisi lemah dalam memberikan hukuman  kepada generasi-generasi penerus yang memiliki mental kriminal tersebut ? apa yang akan terjadi pada bangsa ini beberapa puluh tahun kemudian ?

      PENGAWASAN PEMERINTAH
Menurut saya pihak yang paling bertanggung jawab adalah pemerintah (khususnya menteri pendidikan) seandainya saja menteri pendidikan bisa lebih tegas memberi sanksi kepada sekolah yang anak  didiknya sering terlibat tawuran atau memberikan ultimatum akan mencopot ijin dari sekolah tersebut. Saya sangat yakin pasti tawuran akan berkurang (walau butuh waktu & berbagai proses) sehingga tidak akan bertambah korban luka-luka ataupun meninggal akibat tawuran. Karena apabila menteri pendidikan suatu daerah akan mencopot ijin sekolah yang anak didiknya sering tawuran maka pihak sekolahpun dengan tegas mendidik serta menjaga anak-anaknya supaya tidak terlibat tawuran.

“tawuran bukanlah masalah sepele yang dapat dibiarkan begitu saja. Tawuran masalah yang besar untuk Negara ini, menyangkut kualitas generasi penerus. Bila generasi penerusnya memiliki mental “buruk” seperti sekarang-sekarang ini. Bayangkan saja apa yang akan terjadi pada Negara ini 20 tahun kemudian ? sudah saatnya semua pihak bergerak memberantas tawuran. Jangan hanya berbicara untuk memberantas tapi bertindak dengan nyata. Jangan pula menyalahkan satu pihak saja. Semangat untuk semua pihak yang dengan tulus ingin memberantas tawuran semangat untuk masa depan yang lebih baik. Semangat untuk generasi penerus yang smart ! SEMANGAT !!!"

chintia rajab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar