Dari salah satu BLOG yang saya baca artikelnya http://pungkyarissandy.wordpress.com/2013/01/14/kenakalan-remaja-artikel-berita-tawuran-di-daerah-padang/
yang membahas masalah kenakalan remaja tawuran di sejumlah daerah..
Masalah yang sering terjadi di dunia pendidikan adalah “TAWURAN”
dan sampai saat ini kejadian ini bukannya berkurang malah bertambah banyak,
korbannya pun bertambah banyak. Seharusnya pihak-pihak terkait (Sekolah,
Pemerintah, Keluarga serta Pihak Berwajib) bersama-sama mencari solusi untuk masalah yang tidak bisa dianggap sepele ini, memperkecil atau memberantas tawuran
hingga ke akar-akarnya. Bukannya malah saling lepas tanggung jawab atau saling
menyalahkan. Pihak-pihak terkait tersebut harusnya cekatan mulai dari mencari apa
penyebab utama terjadi tawuran hingga mencari solusi bagaimana agar tawuran tersebut
tidak terjadi lagi. Sebagai seorang mahasiswi yang sudah sangat jenuh melihat
tawuran yang terjadi dimana-mana saya punya beberapa komentar yang mungkin bisa dipergunakan sebagai bahan untuk mengatasi atau mencegah
terjadinya tawuran..
PENGAWASAN DARI KELUARGA (Orang Tua)
Dalam hal ini keluarga adalah pihak yang
sangat berperan, bagaimana bisa keluarga “kecolongan” perkembangan sifat &
sikap anak-anaknya yang mengarah ke sisi negative. Seharusnya keluarga sigap
terhadap semua perubahan yang terjadi pada anggota keluarganya terutama anak-anak.
Pendidikan formal / informal wajib di perkenalkan oleh keluarga kepada
anak-anaknya agar anak-anak mengetahui batasan-batasan yang mereka dapat
lakukan di kehidupannya. Banyak para orangtua yang mempermasalahkan mahalnya
biaya pendidikan yang bagus, seharusnya tidak mempermasalahkan hal itu karena
banyak juga saat ini pendidikan formal atau informal yang gratis atau tidak
memungut biaya karena sudah ada kerjasama dengan pemerintah. Pendidikan agama pun
sedemikian dini harus ditanamkan agar anak mempunyai moral yang berkualitas. Setelah
semua itu dilakukan orangtua pun wajib mengecek kegiatan anak baik di dalam/luar
rumah.
PENGAWASAN DARI PIHAK SEKOLAH
Dalam menangani kasus tawuran harusnya
sekolah lebih tegas lagi dan lebih selektif dalam menerima murid-murid baru. “jangan
karena setetes nila rusak susu sebelanga” harusnya sekolah menjadikan pribahas
itu sebagai salah satu pedoman. Sekolah pun harus sering melakukan sidak kepada
para siswa/I nya dan harus berani memberi hukuman kepada siswa/I nya yang
melakukan pelanggaran berat tanpa memandang bulu (tetap beri hukuman yang
mendidik bukan kekerasan fisik) dan tidak segan-segan untuk mengeluarkan siswa/I
nya yang membawa pengaruh negative untuk siswa/I lainnya.
PENGAWASAN DARI PIHAK BERWAJIB (POLISI)
Ketika polisi menangkap siswa yang sedang
tawuran dan mendapati siswa/I tersebut membawa senjata tajam atau lain sebagainya.
Beri siswa/I tersebut hukuman yang memberikan efek jera. Jangan hanya di
tangkap, di panggil dari pihak sekolah atau keluarganya lalu buat surat
perjanjian yang isinya berjanji untuk tidak mengikuti tawuran lalu dengan
mudahnya dikeluarkan. Menurut saya itu terlalu mudah tidak memberikan efek jera
dan tidak mendidik. Polisi pun harus tegas jangan takut di cemooh masyarakat
karena memberikan hukuman kepada siswa/I di bawah umur, tegas saja karena memang ini
sudah menjadi tanggung jawab polisi sebagai pihak yang berwajib. Bayangkan bagaimana
bila polisi lemah dalam memberikan hukuman
kepada generasi-generasi penerus yang memiliki mental kriminal tersebut
? apa yang akan terjadi pada bangsa ini beberapa puluh tahun kemudian ?
PENGAWASAN PEMERINTAH
Menurut saya pihak yang paling bertanggung
jawab adalah pemerintah (khususnya menteri pendidikan) seandainya saja menteri
pendidikan bisa lebih tegas memberi sanksi kepada sekolah yang anak didiknya sering terlibat tawuran atau
memberikan ultimatum akan mencopot ijin dari sekolah tersebut. Saya sangat
yakin pasti tawuran akan berkurang (walau butuh waktu & berbagai proses)
sehingga tidak akan bertambah korban luka-luka ataupun meninggal akibat
tawuran. Karena apabila menteri pendidikan suatu daerah akan mencopot ijin
sekolah yang anak didiknya sering tawuran maka pihak sekolahpun dengan tegas
mendidik serta menjaga anak-anaknya supaya tidak terlibat tawuran.
“tawuran bukanlah masalah sepele yang dapat
dibiarkan begitu saja. Tawuran masalah yang besar untuk Negara ini, menyangkut
kualitas generasi penerus. Bila generasi penerusnya memiliki mental “buruk”
seperti sekarang-sekarang ini. Bayangkan saja apa yang akan terjadi pada Negara
ini 20 tahun kemudian ? sudah saatnya semua pihak bergerak memberantas tawuran.
Jangan hanya berbicara untuk memberantas tapi bertindak dengan nyata. Jangan pula
menyalahkan satu pihak saja. Semangat untuk semua pihak yang dengan tulus ingin
memberantas tawuran semangat untuk masa depan yang lebih baik. Semangat untuk generasi
penerus yang smart ! SEMANGAT !!!"
chintia rajab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar