sedikit catatan kecil saya tentang korupsi kecil yang
terjadi di masyarakat..
sebelum saya membahas topik ini, saya meminta maaf kepada semua pihak
yang mungkin tersinggung dengan tulisan saya ini, saya tidak ada maksud
apa2 selain untuk mengutarakan apa yg menurut saya salah selama ini..
korupsi ? apa sih arti dari korupsi ? pastilah sudah banyak orang yang
tau apa arti korupsi itu, ya bisa di bilanglah korupsi itu penyelewangan
/ penyalahgunaan jabatan/uang dan lain sebagainya untuk kepentingan
pribadi..
contoh kecil yang akan saya bahas adalah tentang "tilang"
tilang, suatu tindakan yang dilakukan oleh polisi kepada masyarakat yang
melanggar lalu lintas.. Sedikit cerita yang saya lihat dengan mata
kepala saya sendiri..
seorang anak sekolah yang masih mengenakan seragam putih biru
mengendarai sepeda motor melintas dengan kecepatan yang sangat tinggi di
jalan raya yang memang ada tulisan "anda memasuki kawasan tertib lalu
lintas" anak sekolah itu mengendari motor hanya menggunakan satu helm
(seorang penumpang yang di boncengnya tidak mengenakan helm), di ujung
jalan raya tersebut ternyata sedang dilakukan pemeriksaan kelengkapan
kendaraan (Razia), karna memang hanya ada jalan itu si anak sekolah
tersebut kena lah razia, di berentikan anak itu oleh seorang polisi,
lalu polisi berkata "selamat siang de, kami sedang melakukan pemeriksaan
bisa di perlihatkan surat-suratnya ?" si anak sekolah itu mengeluarkan
STNK dari saku bajunya, lalu polisi itu bertanya "SIM nya mana ?" Si
anak itu menjawab "SIM nya belum punya pak, kalau kartu pelajar ada,
lagian kan umur saya belum 17 tahun, mana bisa saya buat SIM" dengan
nada tinggi. lalu si polisi menjawab "ade tau apa salah ade ? tidak
memiliki sim, tidak menggunakan helm dan itu tandanya ade melanggar 2
pasal".. si anak tersebut meminta belas kasihan polisi itu agar tidak di
tilang, segala cara ia keluarkan.. dengan "tawar-menawar" yang ia
lakukan dengan polisi itu, tiba-tiba si anak tersebut mengeluarkan
sejumlah uang dari dalam dompetnya dan di bebaskan dari razia tersebut
tanpa mendapatkan surat tilang. anak itupun langsung menjalankan
motornya lagi dan berhenti tidak jauh dari tempat rajia tersebut, anak
itu berteriak dengan nada kesal "polisi anj*ng, sial*n, brengs*k,
bajing*n, mataduit*n, duit anak sekolah aja masih mau dimakan, f*ck !!
DAMAI itu Rp.xxxx". melihat kejadian ini, hati saya miris seseorang yang
telah melakukan "suap" terhadap seorang anggota polisi meresa bahwa
dirinya telah menjadi korban dari polisi yang mata duitan, miris yah
bahkan sangat miris, bagaimana bisa dia merasa bahwa dirinya korban
sementara keadaan menyatakan bahwa dia adalah salah satu pelakunya..
bagaimana mindset dia ? ada yang salah dengan mindset masyarakat kita
ini, harus segera di rubah. menurut saya "korupsi itu seperti dansa,
kamu tidak dapat melakukannya sendiri" jadi di kasus tilang yang sering
terjadi di masyarakat ini, tidak bisa hanya polisi yang disalahkan, tapi
masyarakat pun salah. karena apabila salah satu pihak saja tidak mau
untuk "damai" tidak akan terjadi penyimpangan pada tilang tersebut. satu
pesan saya terhadap masyarakat apabila ingin berkendara maka
lengkapilah surat-surat anda dan patuhi peraturan berlalu lintas. Maka
dengan cara kecil seperti itu anda tidak akan pernah di tilang. Mulailah
benahi diri anda, lingkungan dan negara ini. Chintia Rajab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar