Senin, 17 November 2014

PILKADA

Dari salah satu berita online yang saya baca tentang "PILKADA MELALUI DPRD SESUAI PANCASILA" selengkapnya baca di http://m.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/09/21/nc96f5-sosiolog-pilkada-melalui-dprd-sesuai-dengan-pancasila
menurut saya dari beberapa ungkapan seseorang di berita tersebut tidaklah semuanya benar, mungkin memang benar pilkada tidak langsung sesuai dengan sila ke 4 yang isinya "kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan & perwakilan" ya betul sekali maksud dari sila ini adalah permusyawaratan yang di wakilkan (anggota DPR/D). Tapi apakah tidak lebih baik pilkada langsung ? yang di pilih langsung oleh rakyat ? banyak pendapat yang bilang kalau pilkada langsung hanyalah menghabiskan banyak anggaran, money politic dan lain sebagainya.. Tapi harus di ketahui, tujuan diadakannya pilkada adalah untuk mencari kepala daerah, bagaimana bisa rakyat tidak dilibatkan untuk memilih calon pemimpinnya ? apakah ini yang dinamakan demokrasi ? Saya rasa tidak.. Bagaimana dengan makna demokrasi yang menyatakan dari rakyat untuk rakyat oleh rakyat, sudah tidak berlaku lagi kah ? Apalagi saat-saat ini kinerja anggota DPR/D tidaklah menunjukan hasil yang positif ? Kalau banyak pendapat yang menilai negative tentang pilkada langsung, harusnya pemimpin(dpr/d) mencari solusinya agar pilkada langsung tidak lagi memakan banyak anggaran, money politic dan lain sebagainya, bukan malah menggantikannya dengan pilkada tidak langsung.. Tidak semua yang dianggap baik oleh anggota DPR/D baik juga untuk rakyat, begitupun sebaliknya.. Menurut saya sebaiknya pilkada langsung dikembalikan, agar rakyat dapat memilih calon pemimpinnya, hidupkan lagi demokrasi negara ini, berikan kedamaian.. chintia rajab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar