Jumat, 03 Januari 2014

SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS KENAIKAN GAS ELPIJI 12KG ?

Permasalahan ekonomi yang baru menerpa bangsa Indonesia saat ini adalah kenaikan gas elpiji 12kg, padahal belum lama gas elpiji tersebut baru saja mengalami kenaikan harga dan pada awal tahun 2014 ini sudah mengalami kenaikan harga lagi, tidak tanggung-tanggung kenaikan harga gas elpiji lebih dari 30%. Banyak sekali dampak negatif yang timbul akibat dari kenaikan gas elpiji tersebut, salah satunya adalah tindakan kriminal yang di lakukan oleh pedagang-pedagang nakal yang mengoplos gas elpiji 3kg menjadi 12kg, karena perbedaan harga antara gas elpiji 3kg dan gas elpiji 12kg sangat jauh berbeda. Lalu siapakah yang bertanggungjawab atas masalah ini ? siapakah yang mampu mengatasi masalah ini ? Dan bagaimana nasib para pengguna gas elpiji yang notaband nya orang-orang yang perekonomiannya pas-pasan ? apakah pemerintah memikirkan itu ? Dan apakah para pengguna gas elpiji tidak keberatan dengan kenaikan harga yang cukup tinggi itu ? Bagaimana dengan pendapatan mereka, meningkatkah ? yang sudah jelas pengeluaran mereka meningkat.. Hanya sebagai pengamat perkembangan gas elpiji di Indonesia, saya kira langkah yang diambil pemerintah untuk mengalihkan minyak tanah ke gas elpiji kurang tepat apalagi dengan ditambahnya subsidi untuk gas elpiji tersebut. Bila peralihan tersebut membuat peningkatan pengguna gas elpiji di Indonesia, berarti subsidi yang di keluarkan oleh pemerintah juga meningkat. Lalu ketika pengeluaran untuk subsidi meningkat, pemerintah akan bilang mereka mengalami kerugian finansial dan sebagai salah satu alternatifnya adalah menaikan harga gas elpiji tersebut, lalu apakah solusi yang di ambil pemerintah ini solusi yang terbaik ? Saya rasa tidak, ini hanyalah sebuah peralihan atas keputusan mereka yang kurang tepat. Kalau dari awal pemerintah mau mengalihkan minyak tanah ke gas elpiji harusnya mereka mempertimbangkan jauh lebih matang dan harus memikirkan bagaimana kelanjutan dari wacana yang saat itu mereka usulkan apakah saat itu wacana peralihan minyak tanah ke gas elpiji berdampak positif untuk seluruh masyarakan Indonesia ? dan sebagai saran untuk pemerintah agar kedepannya jauh lebih baik, saya rasa pemerintah harus mengurangkan subsidi untuk kebutuhan-kebutuhan yang memang sangat hakiki, alangkah lebih baiknya bila anggaran subsidi tersebut bisa di alokasikan untuk hal-hal yang lebih bagus misalnya membuat lapangan pekerjaan. daripada hanya mengandalkan subsidi yang tidak hanya di gunakan oleh masyarakat-masyarakat kalangan bawah. Mengkaji ulang tentang wacana-wacana yang mereka usulkan jangan hanya mampu mengusulkan wacana tanpa memperhatikan kelanjutan, dampak, keuntungan dll dari wacana tersebut. Dan saya sebagai penulis memohon maaf apabila ada dari tulisan saya yang menyinggung perasaan atau kurang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar