Jumat, 03 Januari 2014

WHISTLE BLOWING

Whistle blowing adalah istilah bagi karyawan, mantan karyawan atau pekerja, anggota dari suatu institusi atau organisasi yang melaporkan suatu tindakan yang dianggap melanggar ketentuan kepeda pihak yang berwenang. Secara umum segala tindakan yang melanggar ketentuan berarti melanggar hukum, aturan dan persyaratan yang menjadi ancaman pihak publik atau kepentingan publik. Termasuk didalamnya korupsi, pelanggaran atas keselamatan kerja, dan masih banyak lagi. Peran whistle blower ini sangat penting dalam mengungkap suatu tindakan melawan hukum yang terjadi di institusinya. Tetapi masih banyak orang yang takut untuk menjadi whistle blower, karena tak sedikit resiko yang harus di hadapi, bahkan sulit dihindari, ancaman turun pangkat, skorsing, bahkan dipecat ada di depan mata.
Beberapa contoh tindakan whistle blowing yang terjadi dalam suatu perusahaan.. Breach of Contract (Pelanggaran Kontrak) Merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan - kesepakatan di dalam kontrak atau pelanggaran terhadap suatu perjanjian yang telah disetujui sebelumnya. Kontrak pasti akan berisikan keputusan atau kesepakatan yang mengikat pihak-pihak yang terkait dalam kontrak tersebut. Apabila ada salah satu pihak yang melanggar klausa tersebut, maka dinyatakan pihak tersebut melakukan breach of contract.
Bribery Bisa dikatakan juga adalah suap, suatu bentuk korupsi, suatu tindakan dengan memberikan sejumlah uang atau barang atau perjanjian khusus kepada seseorang yang mempunyai otoritas atau yang dipercaya yang akan mengubah perilaku penerima.
Worm Merupakan sebuah program komputer yang dapat menggandakan dirinya secara sendiri dalam sistem komputer dan worm ini dapat dikatakan juga sebagai virus. Worm memanfaatkan celah keamanaan yang memang terbuka sehingga sistem dapat dimasuki dengan mudahnya.
Trojan Horse adalah sebuah nama dari Virus yang sudah banyak merugikan orang banyak, yang perlu digaris bawahi adalah tujuan dari trojan ini sendiri. Tujuan dari Trojan adalah memperoleh informasi dari target (password, kebiasaan user yang tercatat dalam system log, data, dan lain-lain), danmengendalikan target (memperoleh hak akses pada target).
Ingress filtering Merupakan cara untuk mengatasi masalah serangan anonim dengan menghilangkan kemampuan untuk menutupi/mengganti alamat sumber serangan. Maksudnya disini adalah membatasi sumber - sumber yang ilegal yang memungkinkan dapat menimbulkan hal - hal yang buruk.
Egress Filtering Merupakan cara yang digunakan untuk mengontrol traffic yang keluar dari jaringan yang kita pakai. Maksudnya disini adalah mengontrol atau membatasi(memblokir) segala informasi yang akan diberikan kepada pihak luar, hal ini dapat membantu mengurangi kesalahan - kesalahan yang terjadi diluar.
Phishing Merupakan suatu bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi dan kartu kredit, dengan menyamar sebagai orang atau bisnis yang tepercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi, seperti surat elektronik atau pesan instan
Scamming berita elekronik dalam Internet yang membohongi dan bersifat menipu, sehingga pengirimnya akan mendapat manfaat dan keuntungan tertentu. Contoh scamming yang sering kita jumpai adalah surat berantai dan pengumuman lotre. Dalam hal ini akibat dari berita scam ini bagi penerimanya akan lebih serius, jika dibandingkan dengan spam.
Roving tap Sebuah ketentuan penyadapan yang memungkinkan penyelidik pemerintah untuk mencegat semua jaringan tersangka atau elektronik komunikasi berkaitan dengan transaksi di bawah penyelidikan, terlepas dari lokasi tersangka ketika berkomunikasi.
Solusi: Whistle blowing itu kan tentang sebuah kecurangan, jadi salah satu solusi untuk memberantas whistle blowing adalah dengan menanamkan etika kepada para karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan itu, karena ketika mereka memiliki etika yang baik, mereka tidak akan melakukan hal-hal semacam itu. Ketegasan seorang pemimpin pun di harapkan bisa memberantas whistle blowing, karena biasanya pemimpin yang tegas di seganin banyak para bawahannya. Keterbukaan antara pegawai dengan pegawai atau pegawai dengan atasan, agar meminimalisir WB yang terpenting itu adalah tingkat kejujuran.
sumber:
http://ria-chic.blogspot.com/2012/06/kasus-yang-dilakukan-oleh-seorang.html?m=1
http://kanghadijoe.blogspot.com/2010_11_01_archive.html?m=1
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengungkap_aib
http://www.beritasatu.com/blog/tajuk/2395-benahi-whistle-blowing-system.html
http://www.achmadtaher.web.id/2011/01/antara-gayus-satgas-dan-whistle-blower.html

ETIKA DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Sangat menyedihkan memang bila melihat anak-anak sekolah yang mulai brutal dan merosotnya etika mereka sampai-sampai mereka melakukan tawuran antar pelajar sekolah. entah apa yang ada di pikiran mereka sampai mereka berani melakukan tindakan yang sangat berbahaya itu, ntah karena desakan dari lingkungan sekitar mereka atau memang karna dari diri mereka sendiri. lalu kemana etika mereka ? dapatkan mereka pendidikan etika dari sekolah ? dan ketika mereka dapat pemdidikan tentang etika dalam dunia pendidikannya, lalu kenapa mereka masih berani melakukan tindakan anarkis seperti itu ? siapakah yang salah dalam kasus ini ? Tawuran rasanya sudah menjadi hal yang lumrah di negara ini, tidak hanya dari kalangan dunia pendidikan saja.. Ini bukan hanya tanggungjawab sekolah saja atas tindakan anarkis ini, tapi pemerintah, penegak hukum serta keluarga juga menjadi tanggungjawab dari tindakan ini.. Kalau mereka mampu bekerja sama untuk meretas tindakan anarkis ini, saya yakin tindakan ini tidak akan terjadi lagi.. Serta memaksimalkan pendidikan tentang etika agar etika mereka tidak merosot dan tetap melakukan kehidupan sewajarnya dengan etika yang baik.

SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS KENAIKAN GAS ELPIJI 12KG ?

Permasalahan ekonomi yang baru menerpa bangsa Indonesia saat ini adalah kenaikan gas elpiji 12kg, padahal belum lama gas elpiji tersebut baru saja mengalami kenaikan harga dan pada awal tahun 2014 ini sudah mengalami kenaikan harga lagi, tidak tanggung-tanggung kenaikan harga gas elpiji lebih dari 30%. Banyak sekali dampak negatif yang timbul akibat dari kenaikan gas elpiji tersebut, salah satunya adalah tindakan kriminal yang di lakukan oleh pedagang-pedagang nakal yang mengoplos gas elpiji 3kg menjadi 12kg, karena perbedaan harga antara gas elpiji 3kg dan gas elpiji 12kg sangat jauh berbeda. Lalu siapakah yang bertanggungjawab atas masalah ini ? siapakah yang mampu mengatasi masalah ini ? Dan bagaimana nasib para pengguna gas elpiji yang notaband nya orang-orang yang perekonomiannya pas-pasan ? apakah pemerintah memikirkan itu ? Dan apakah para pengguna gas elpiji tidak keberatan dengan kenaikan harga yang cukup tinggi itu ? Bagaimana dengan pendapatan mereka, meningkatkah ? yang sudah jelas pengeluaran mereka meningkat.. Hanya sebagai pengamat perkembangan gas elpiji di Indonesia, saya kira langkah yang diambil pemerintah untuk mengalihkan minyak tanah ke gas elpiji kurang tepat apalagi dengan ditambahnya subsidi untuk gas elpiji tersebut. Bila peralihan tersebut membuat peningkatan pengguna gas elpiji di Indonesia, berarti subsidi yang di keluarkan oleh pemerintah juga meningkat. Lalu ketika pengeluaran untuk subsidi meningkat, pemerintah akan bilang mereka mengalami kerugian finansial dan sebagai salah satu alternatifnya adalah menaikan harga gas elpiji tersebut, lalu apakah solusi yang di ambil pemerintah ini solusi yang terbaik ? Saya rasa tidak, ini hanyalah sebuah peralihan atas keputusan mereka yang kurang tepat. Kalau dari awal pemerintah mau mengalihkan minyak tanah ke gas elpiji harusnya mereka mempertimbangkan jauh lebih matang dan harus memikirkan bagaimana kelanjutan dari wacana yang saat itu mereka usulkan apakah saat itu wacana peralihan minyak tanah ke gas elpiji berdampak positif untuk seluruh masyarakan Indonesia ? dan sebagai saran untuk pemerintah agar kedepannya jauh lebih baik, saya rasa pemerintah harus mengurangkan subsidi untuk kebutuhan-kebutuhan yang memang sangat hakiki, alangkah lebih baiknya bila anggaran subsidi tersebut bisa di alokasikan untuk hal-hal yang lebih bagus misalnya membuat lapangan pekerjaan. daripada hanya mengandalkan subsidi yang tidak hanya di gunakan oleh masyarakat-masyarakat kalangan bawah. Mengkaji ulang tentang wacana-wacana yang mereka usulkan jangan hanya mampu mengusulkan wacana tanpa memperhatikan kelanjutan, dampak, keuntungan dll dari wacana tersebut. Dan saya sebagai penulis memohon maaf apabila ada dari tulisan saya yang menyinggung perasaan atau kurang tepat.

ISU ETIKA SIGNIFIKAN DALAM DUNIA BISNIS DAN PROFESI



a.       Benturan Kepentingan
Benturan yang timbul ketika kepentingan seseorang memungkinkan orang lain melakukan tindakan yang bertentangan dengan pihak tertentu, yang kepentingannya seharusnya dipenuhi oleh orang lain tersebut.
b.      Etika Dalam Tempat Kerja
Kemerosotan nilai dalam dunia kerja juga diakui oleh ahli filsafat Franz Magnis Suseno, bahwa etika dalam tempat kerja mulai tergeser oleh kepentingan pencapaian keuntungan secepat-cepatnya. Eika sudah tidak ada lagi dan kegiatan ekonomi hanya dimaknakan sebagai usaha mencari uang dengan cepat. Akibatnya, perusahaan memberlakukan karyawan dengan buruk dan tidak menghormati setiap pribadi.
Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan etika dengan berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
-          Etika Terhadap Saingan
Kadang-kadang ada produsen berbuat kurang etis terhadap saingan dengan menyebarkan rumor, bahwa produk saingan kurang bermutu atau juga terjadi produk saingan dirusak dan dijual kembali ke pasar, sehingga menimbulkan citra negatif dari pihak konsumen.
-          Etika Hubungan dengan Karyawan
Di dalam perusahaan ada aturan-aturan dan batas-batas etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi kesempatan naik pangkat, dan memperoleh penghargaan.
-          Etika dalam hubungan dengan publik
Hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin, agar selalu terpelihara hubungan harmonis. Hubungan dengan publik ini menyangkut pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi alam, daur ulang dan polusi.
c.       Aktivitas Bisnis International – Masalah Budaya
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis ini merupakan transaksi bisnis internasional  yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade) ada juga yang menyebutnya sebagai Pemasaran Internasional atau International Marketing.
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama ” Chevrolet’s Nova ” , pada hal di negara Spanyol kata ” No Va ” berarti ” tidak dapat berjalan “. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di negara Spanyol tersebut. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket , sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang – barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita , sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.

d.      Akuntanbilitas Sosial
Akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang dekat dengan administrasi publik pemerintahan (lembaga eksekutif pemerintah, lembaga legislatif parlemen dan lembaga yudikatif Kehakiman) yang mempunyai beberapa arti antara lain, hal ini sering digunakan secara sinonim dengan konsep-konsep seperti yang dapat dipertanggungjawabkan (responsibility), yang dapat dipertanyakan (answerability), yang dapat dipersalahkan (blameworthiness) dan yang mempunyai ketidakbebasan (liability) termasuk istilah lain yang mempunyai keterkaitan dengan harapan dapat menerangkannya salah satu aspek dari administrasi publik atau pemerintahan, hal ini sebenarnya telah menjadi pusat-pusat diskusi yang terkait dengan tingkat problembilitas di sektor publik, perusahaan nirlaba, yayasan dan perusahaan-perusahaan. Dalam peran kepemimpinan, akuntabilitas dapat merupakan pengetahuan dan adanya pertanggungjawaban tehadap tiap tindakan, produk, keputusan dan kebijakan termasuk pula di dalamnya administrasi publik pemerintahan, dan pelaksanaan dalam lingkup peran atau posisi kerja yang mencakup di dalam mempunyai suatu kewajiban untuk melaporkan, menjelaskan dan dapat dipertanyakan bagi tiap-tiap konsekuensi yang sudah dihasilkan.
Sedangkan akuntanbilitas sosial adalah proses keterlibatan yang konstruktif antara warga Negara dengan Pemerintah dalam memeriksa pelaku dan kinerja pejabat publik, politisi dan penyelenggara pemerintah.
e.       Management Krisis
Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan terhadap sebuah kejadian yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal. Artinya terjadi gangguan pada proses bisnis ‘normal’ yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi yang ada, dan dengan demikian dapat dikategorikan sebagai krisis. Pendekatan yang dikelola dengan baik sebagai respon terhadap kejadian itu terbukti secara signifikan sangat membantu meyakinkan para pekerja, pelanggan, mitra, investor, dan masyarakat luas akan kemampuan organisasi melewati masa krisis.

Sumber
3.      http://evilucuw.blogspot.com/2011/01/manajemen-krisis.html

ETIKA DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN



Akuntansi Keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar seperti pemegang saham, kreditor, pemasok serta pemerintah
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
a.       Tanggung jawab akuntan keuangan dan akuntan manajemen

Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen, yaitu:
-          Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga dapat digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan dalam pengambilan keputusan.
-          Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan IAI, 2004 yaitu dapat dipahami, relevan materialistis, keandalan, dapat dibandingkan, kendala informasi yang relevan dan handal, serta penyajian yang wajar.
-          Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.

Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen, yaitu:
-          Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem perencanaan, menyusun sasaran – sasaran yang diharapkan, dan memilih cara – cara yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
-          Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi – implikasi historikal dan kejadian – kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk bertindak.
-          Pengendalian, menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan aktivitas organisasi dan sumber – sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.
-          Menjamin pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem pelaporan yang disesuaikan dengan pusat – pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
-          Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip – prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.

b.      Ada empat standar etika untuk manajemen keuangan yaitu:
1.      Competence, artinya harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan.
2.      Confidentiality, mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut.
3.      Integrity, mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika. Mereka juga harus menolak pemberian dan hadiah yang dapat mempengaruhi tindakan mereka. Mereka juga tidak boleh menjatuhkan legitimasi perusahaan, tetapi harus mengakui keterbatasan profesionalisme mereka, mengkomunikasikan informasi yang menguntungkan atau merugikan, dan menjauhi diri dari prilaku yang dapat mendiskreditkan profesi mereka.
4.      Objectifity, mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan.

c.       Whistle Blowing
Whistle blowing merupakan tindakan memberitahu kepada organisasi tentang perbuatan yang bersalah atau tidak beretika yang mempunyai nilai moral yang rendah, membahaya, tidak diinginkan serta boleh memusnahkan dan membazir.

d.      Creative Accounting
Creative Accounting adalah semua proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik, dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999). Pihak-pihak yang terlibat di dalam proses creative accounting, seperti manajer, akuntan (sepengetahuan saya jarang sekali ditemukan kasus yang melibatkan akuntan dalam proses creative accounting karena profesi ini terikat dengan aturan-aturan profesi), pemerintah, asosiasi industri, dll. Creative accounting melibatkan begitu banyak manipulasi, penipuan, penyajian laporan keuangan yang tidak benar, seperti permainan pembukuan (memilih penggunaan metode alokasi, mempercepat atan menunda pengakuan atas suatu transasksi dalam suatu periode ke periode yang lain).

e.       Fraud Accounting
Bentuk penipuan yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya pembenaran terhadap tindakan tersebut.
f.       Fraud Auditing
Upaya untuk mendeteksi atau mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan yaitu sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator.



Sumber :
3.      http://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/22/audit-kecurangan/
6.      http://id.m.wikipedia.org/wiki/Akuntasi_keuangan
8.      http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/05/27/kecurangan-akuntansi/